Badan pendidikan dan kebudayaan PBB atau UN Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) memutuskan memberi keanggotaan penuh lembaga tersebut kepada Palestina, Senin 31 Oktober 2011.
Seperti dimuat Reuters, Senin malam, ini akan menaikkan posisi tawar Palestina untuk mendapat pengakuan sebagai sebuah negara dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
UNESCO adalah lembaga PBB pertama yang ditargetkan Palestina untuk mendapatkan status keanggotaan penuh, sejak Presiden Mahmoud Abbas mendaftarkan keanggotaan di PBB pada 23 September 2011.
Seperti diketahui, Amerika Serikat, Kanada, dan Jerman menentang keanggotaan Palestina dalam PBB. Sementara, Brasil, Rusia, China, India, Afrika Selatan, dan Prancis mendukung. Inggris sementara masih abstain.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan UNESCO tidak berhak menerima Palestina sebagai anggota, karena belum diakui status negaranya oleh PBB.
"Saya bingung, bagaimana bisa badan di PBB membuat keputusan status negara saat isu ini tengah digodok di PBB. Saya kira prosedur ini sangat aneh. Status negara haruslah ditentukan di PBB dan bukan oleh badan yang berada di bawah PBB," tegas Clinton awal Oktober 2011.
Status Palestina di UNESCO sejak tahun 1974 adalah pengamat. Selain keuntungan diplomatis, jika menjadi anggota UNESCO, pemerintah Palestina dapat mendaftarkan monumen atau daerah bersejarah di negara mereka untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia. (umi)
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment