Perusahaan emas asal Hongkong G-Resources Group berencana memproduksi emas batangan pertama dari tambang Martabe di Tapanuli Selatan pada akhir kuartal pertama 2012. Saat ini, bijih emas pertama sedang ditambang dan mulai ditimbun.
Chief Executive Officer G-Resources, Peter Albert, menyatakan pembangunan fasilitas terkait tambang Martabe dilakukan sangat cepat. Pekerjaan earthworks, proses peralatan pabrik dan pembangunan infrastruktur berjalan sesuai jadwal.
"Estimasi biaya modal akhir untuk proyek Martabe tetap sama seperti dinyatakan sebelumnya yakni sebesar US$576 juta, dengan sisa dana US$210 juta untuk digunakan," kata Peter Albert dalam keterangannya yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Senin 31 Oktober 2011.
Di akhir September, G-Resources memiliki kas US$262 juta. Pada kuartal tersebut, perusahaan menerima komitmen tertulis untuk fasilitas utang sebesar US$100 juta dari tiga bank, yakni BNP Paribas, Hang Seng Bank, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation.
"Fasilitas (utang) ini akan tersedia untuk penyelesaian proyek jika diperlukan, dan untuk berbagai tujuan penggunaan lainnya," ujarnya.
Peter Albert mengungkapkan G-Resources terus melakukan pekerjaan eksplorasi agresif di sekitar wilayah Martabe dan di seluruh wilayah kontrak karya perusahaan seluas 163.900 hektare.
Pembaruan izin, kata dia, sudah dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan agar PT Agincourt Resources (Anak usaha G-Resources) dapat melakukan kegiatan eksplorasi bahan galian emas dan mineral pengikutnya di seluruh wilayah kontrak karya.
Albert menuturkan, sumber daya awal di tiga deposit mineral telah diumumkan tahun ini dan berhasil meningkatkan sumber daya Martabe menjadi sebesar 7,8 juta ounces emas dan 73,4 juta ounce perak.
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment